WASPADA !!! Modus Penipuan Terbaru Menyasar Jasa Angkut 2020
Jasa Angkut Salatiga mendapatkan WA dari seseorang dengan gambar profile seorang TNI, beliau mengatakan akan order jasa angkut truck dari Salatiga kota ke daerah Watu Jago Ngawi membawa muatan beras seberat 2 TON ( kemudian berubah lagi ke 3 TON) beliau juga bilang kepada kami untuk menyediakan tenaga bongkar muat ( loading ) untuk membantu memuat beras tersebut.
Singkat cerita, harga bongkar muat plus ongkir ke Ngawi kami sampaikan ke pemesan, tak lama juga si bapak dengan profile TNI tersebut yang belakangan mengaku bernama pak Tyo ini menyetujui harga yang kami ajukan. Tanpa nawar dan tanpa negosiasi yang berbelit belit. Deal di harga yang bagus bagi kami.
Kesepakatan muat disepakati jam 18.30 WIB ( sehabis maghrib ) di salah satu jalan protokol di Salatiga, pak Tyo yang mengaku oknum TNI ini lalu memberikan nomor telp seorang yang nantinya akan mengurusi bongkar muat beras tersebut di TKP. Karena pak Tyo sendiri posisi di Ngawi dan menanti beras tersebut karena dibeli dari Salatiga,nama orang yang di Salatiga ini sebut saja mas A sampai disini kami belum menghubungi mas A, pikir kami nanti saja kalau sudah di lokasi.
Jasa Angkut Salatiga tiba di lokasi perjanjian untuk memuat beras, tepat jam 18.20 WIB, kami lalu menghubungi pak Tyo memberitahu bahwa kami sudah stanby di lokasi, kami disitu sebenarnya penasaran juga dikarenakan di lokasi tersebut tidak ada gudang beras, pak Tyo lalu menelpon bahwa kawannya bernama A sedang perjalanan kesitu dan menyuruh kami menunggu saja.
Kemudian tidak lama ada orang mengaku bernama B yang datang di tempat kami menunggu, dia bercerita bahwa dia adalah penjaga gudang beras, mas B bercerita bahwa mas A ini membeli berasnya sebanyak 3 TON namun belum dibayar hanya pesan by phone ( WA ) dan disuruh jam sekian untuk menunggu juga di TKP yang sama di tempat kami menunggu, dia dijanjikan berasnya akan dibayar disitu.
Waktu berlalu namun tidak ada tanda tanda mas A ini datang juga, lalu kami coba berkomunikasi dengan pak Tyo, dia menelpon kami untuk tetap menunggu mas A ini sampai, dia bilang mas A posisi sudah perjalanan dan minta maaf apabila ada keterlambatan. Bahasanya sopan dan halus, ini yang membuat kami tetap percaya di titik ini dan mengikuti apa alur dari semua ini
Sekitar pukul 19.10an, seorang pemuda tanggung datang dan mengaku bernama mas A, mas A ini bilang bahwa dia penjual beras yang dibeli oleh pak Tyo, namun beras yang dia hendak jual ke pak Tyo dia ambil dari mas B. TAPI berasnya belum bisa diangkut dari gudang karena pembayaran dari pak Tyo masih belum genap, dan si A sendiri tidak punya uang untuk sekedar DP atau handle beras yang dia makelari, prediksi kami si A ini terhipnotis karena bahasanya terkesan ngotot dan juga tatapan kosong.
Dari sini kami merasa sudah mulai gelagat tidak enak, dikarenakan ketidak jelasan transaksi. Sedangkan di satu sisi pak Tyo terus menerus menelpon kami untuk membawa saja berasnya karena waktunya tidak banyak dan dia sudah proses pembayaran ke si A.
Jam 19.30an si A bilang bahwa uang pembelian beras sudah masuk ke rekeningnya dan minta ijin sebentar untuk mengambil uang tersebut, kami tetap menunggu di lokasi bersama mas B yang sudah jengkel berat karena merasa dikerjain.
Tidak sampai 10 menit A kembali lagi ke tempat kami menunggu dan mengatakan ATMnya tertelan, uangnya ada tapi tidak bisa diambil, dia lalu memohon kepada kami untuk tetap saja membawa beras yang belum dibayar tersebut ke Ngawi, tentu saja kami menolak karena beras tersebut masih belum terbayar lunas dan status si A ini tidak jelas. Bahkan upah kami ke ngawi saja belum dibayarkan dan rencananya hanya di dp 100-200rb, sisanya akan diberikan di Ngawi, bahkan si A ini memohon kepada mas B untuk memperbolehkan berasnya diangkut dengan cara pasang badan dan meninggalkan motornya sebagai jaminan.
Lalu kami memutuskan membatalkan transaksi tersebut, dengan posisi pak Tyo menelpon terus menerus dan menanyakan kapan kami akan membawa beras tersebut.